Hanya Mendapat Rangking 2 Di Sekolah Anak 15 Tahun Ini Nekat Bunuh Diri

 - Apa yang muncul dibenak anda, jikalau seorang anak yang mendapatkan rangking 2 melakukan bunuh diri sebagai upaya untuk mengakhiri hidupnya. apakah beliau tidak senang dengan prestasi yang beliau dapatkan disekolah? walaupun tidak mendapat rangking satu, biasanya anak tetap senang dan malah bahagia jikalau mengetahui diri ada dalam rangking sepuluh besar di sekolah. Apa yang mengakibatkan anak ini melaksanakan hal yang tak di inginkan sehingga membuatnya rela untuk melaksanakan sesuatu hal yang tak masuk akal.

Hanya Mendapat Rangking 2 Anak Ini Bunuh Diri -

Pada zaman yang modern menyerupai sekarang ini pendidikan ialah hal utama yang sangat diharapkan oleh anak - anak dalam menunjang kehidupannya di masa depan, anak - anak zaman sekarang pun sangat bersemangat dalam belajar. Belajar bisa dilakukan dimana saja, tidak mesti disekolah, dirumah pun anak - anak bisa mencar ilmu dengan alat - alat yang sudah sangat mendukung untuk menerima pendidikan yang lebih baik. Namun, kita kembali pada topik diatas dan membahas apa yang menjadi penyebab seorang anak yang telah menerima rangking 2 di sekolah rela melaksanakan perbuatan yang tidak bisa dicerna oleh logika sehat ini.

Kisah konkret ini berasal dari sebuah keluarga yang tinggal di negara malaysia, keluarga ini merupakan salah satu keluarga yang terpandang, alasannya ialah sang ayah ialah seorang advokat terkenal dimalaysia yang mempunyai cita - cita layaknya ayah lainnya yaitu ingin membuat anaknya bisa meraih cita-cita berdasarkan keinginannya. Untuk itu ia ingin semoga anak - anaknya menerima pendidikan menyerupai dirinya dan selalu mengawasi dengan baik bagaimana perkembangannya.

Keluarga ini merupakan keluarga yang dihormati oleh tetangga lainnya alasannya ialah mereka ialah orang - orang berada dan terpelajar. Anak - anak dari keluarga ini juga mempunyai kecerdasan yang tinggi hal ini dapat di lihat dari cepatnya kemampuan mereka untuk bisa membaca pada umur 4 tahun. Dari kecil anak - anak ini sudah ditekankan untuk mencar ilmu dengan giat, namun tetangga tidak tahu bahwa anak - anak dari keluarga ini tidak dibolehkan bermain dengan anak lain yang sebaya dengannya, apalagi untuk bergaul dan bercakap - cakap. Hal yang anak ini isi setiap harinya hanya dengan acara belajar, membaca buku, mengulang pelajaran yang diberikan disekolah dan lain - lainnya.

Dengan perjuangan yang rajin dalam mencar ilmu tak heran mereka selalu menerima nilai terbaik dan rangking satu di kelasnya. Namun, pada suatu hari anak ini tidak bisa menerima rangking 1 dikelasnya sedangkan nilai anak ini sanagt cantik dengan menerima nilai A. Dan juara satu tidak bisa diberikan pada anak ini alasannya ialah ada anak lain yang mendapat nilai yang lebih baik dan tepat secara keseluruhan.

Dan apa yang beliau lakukan setelah pulang sekolah? anak ini secara tak terduga melakukan bunuh diri  setelah sebelumnya keluarga korban sempat mendengar bunyi kegaduhan di dalam kamarnya yang terkunci. Kemudian mereka eksklusif mendobraknya dan mereka terlambat setelah melihat mayit anak itu gantung diri dalam keadaan sudah meninggal. Anda pasti akan menduga hal ini ialah tindakan yang tidak wajar. Pasti ada penyebabnya anak yang malang itu melakukan bunuh diri.

Dan penyebab itu telah diketahui oleh sang ibunda jauh - jauh hari, dan menceritakan bahwasatu hari sebelum anak itu meninggal ada sebuah peristiwa penting yang harus anda ketahui. Ibunya menceritakan pada hari itu anaknya bertanya kepada ayahnya apa yang akan terjadi jikalau suatu ketika beliau tidak akan mendapat rangking satu dan menjadi yang terpintar disekolah. Ayahnya menjawab bahwa beliau tidak akan lagi diakui sebagai anaknya. Anak ini semenjak dari kecil sangat akrab dengan ayahnya dan pastinya beliau  tidak ingin hal ini terjadi. Sang ayah tidak pernah memberi perhatian yang besar kepada anak tersebut, yang di inginkan nya ialah mencar ilmu dengan rajin. Ayah ini hanya ingin sang anak berusaha dengan keras dan tanpa ada waktu untuk bermain - main.

Anak ini mempunyai rasa kasih sayang yang besar terhadap sang ayah hingga pada suatu hari ia menyebarkan sarapan pagi untuk ayahnya, namun apa yang didapatkan bukannya ucapan terimakasih, malah pertanyaan yang diberikan untuknya "untuk apa kau melaksanakan semua itu ?, apakah kau ingin menjadi pembantu yang menyiapkan sarapan setiap hari ?".

Setelah kejadian tersebut sang ayah menghilang dan dua bulan berikutnya ia kembali lagi dari situlah beliau mulai berubah terhadap anak - anaknya yang lain. Ternyata pada ketika ayah ini menghilang dua bulan sebelumnya beliau tinggal dimesjid. Disitulah ia mengalami penyesalan yang amat dalam. Dalam tidurnya pun beliau dihantui mimpi wacana anaknya yang meminta tolong namun beliau tidak dapat menolongnya. Waktu yang membuatnya menyadari bahwa penyesalan tidak ada artinya alasannya ialah seuatu yang telah terjadi. Dari situlah sang ayah mulai memperbaiki diri dengan memberi waktu dan kasih sayang terhadap anak - anaknya. Dia kini mencar ilmu bahwa hal sebaik apaun boleh dilakukan asal jangan berlebihan dan beliau tidak pernah melupakan hal itu.

Dari kisah ini dapat kita mengambil kesimpulan bahwa jangan hingga kita mengambil peraturan dengan berlebihan sehingga tidak sempat melaksanakan hal lain yang paling berharga untuk diri kita yaitu keluarga. Demikian artikel ini saya curahkan kepada anda pembaca yang budiman, semoga menjadi bermamfaat bagi anda. Dan menjadi referensi anda dalam tidak melaksanakan hal yang sangat tidak wajar menyerupai ini.

Previous
Next Post »