Lukisan dari Aceh Menjadi Cinderamata Dari JOKOWI Kepada Pemimpin Negara - Negara KTT OKI

 - Presiden Indonesia Joko Widodo memberi Cindera Mata dari Aceh kepada para pemimpin negara - negara anggota Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerjasama Islam atau OKI yang dilaksanakan pada hari Minggu di Balai Sidang Jakarta.

Pada program makan malam bersama pemimpin negara tersebut, mereka dihidangkan dengan aneka macam kuliner dengan bumbu rempah - rempah yang khas dari Indoensia. Presiden Indonesia yang hadir untuk menemani pejabat negara - negara lainnya menunjukkan jamuan makan malam yang sangat istimewa dengan Nasi putih dan ditemani menu porsi sebagai lauk ibarat Udang dengan aneka macam bumbu khas dengan rempah - rempah pilihan dan daun jeruk, cumi panggang dengan siraman bumbu khas madu, tumis sayur dari daun tuhan dan aneka macam makanan khas Nusantara lainnya.


Lukisan dari Aceh Menjadi Cinderamata Dari JOKOWI Kepada Pemimpin Negara - Negara KTT OKI


Setelah makan malam yang dihadiri oleh pejabat negara KTT OKI tersebut, Jokowi sebagai perwakilan Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi - Organisasi Kerjasama Islam ini menghadiahi para tamu istimewa dengan cinderamata yang spesial berupa lukisan dengan tabrakan - tabrakan khas aceh bersama dengan buku catatan yang menjadi cenderamata lainnya.

Pertemuan antar penjabat negara tertinggi ini dihadiri oleh 56 Negara yang masing - masing diwakili oleh Presiden atau perdana menteri. Tema yang dibahas pada pertemuan KTT Luar Biasa OKI tersebut mengenai negara yang ketika ini masih dijajah yaitu palestina dengan mengembalikan Kota Al-Quds atau Jerusalem (kota suci) yang ketika ini masih direbut oleh Israel. Dokumen deklarasi dan resolusi sebagai syarat - syarat yang harus dipenuhi akan dibantu oleh negara - negara pada pertemuan penting ini.


OKI atau Organisasi Kerjasama Islam akan berusaha menuntut pengembalian Al-quds untuk palestina sebagai wilayah yang menjadi daerah suci bagi umat Islam yaitu Mesjid Al - Aqsa. Dan hal tersebut akan terpenuhi dengan adanya berkas dukumen deklarasi dan resolusi yang lengkap sebagai problem yang harus diselesaikan oleh para anggota negara - negara islam tersebut.

Sementara itu, dokumen deklarasi akan lebih padat dan singkat, berisi mengenai langkah kasatmata ke depan untuk menindaklanjuti hal-hal yang disepakati oleh negara-negara OKI terkait dengan Palestina dan Jerusalem. 

"Pertemuan hari ini yakni untuk memperkuat outcome dokumen yang akan dibahas para kepala negara-pemerintahan besok 7 Maret 2016. Selain itu, Pertemuan Luar Biasa OKI ini yakni bab dari tugas aktif Indonesia di dunia Internasional sebagai pilar ke-empat prioritas politik luar negeri Indonesia," kata Menlu RI pada pernyataan pers seusai pertemuan luar biasa tingkat menteri ke-5 Organisasi Kerja Sama Islam (PTM OKI) untuk Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
Previous
Next Post »