Ketika Putus Siapakah Yang Merasa Paling Sakit, Wanita atau Pria?

- Ketika dua manusia yang sudah terpikat perasaan dan sudah menemukan kecocokan antara satu sama lain, disitulah rasa cinta akan muncul. Saat gres memulai sebuah relasi dengan sang kekasih, rasa bahagia selalu muncul terhadap apapun yang kita lakukan. Perasaan yang selalu bersemi membuat seseorang selalu riang dalam melaksanakan banyak sekali hal dan seakan menemukan kembali semangat hidup yang hilang.
Ketika Putus Cinta Siapa Yang Merasa Paling Sakit -
Ilustrasi Hubungan yang mulai retak aau diambang putus

Namun, ketika relasi suatu pasangan retak dan kesudahannya putus, rasa sakit tak dapat terhindarkan lagi, semua yang terjadi akan terbalik dengan perasaan pada dikala saat jatuh cinta ibarat serasa tidak lagi mempunyai semangat hidup, galau, susah move on, benci dan lain - lain.

Kembali ke topik, jikalau di telaah lebih lanjut, pada dikala terjadi sebuah relasi yang putus, siapakah diantara kedua pasangan yang merasa paling sakit ?,  apakah pria ataupun wanita. Semua orang pasti tahu, kaum wanita pasti tidak sanggup menahan dikala hati dipermainkan ataupun berpisah dengan orang yang dicintainya.

Ternyata hal tersebut memang benar, diambil dari sebuah penelitian yang terungkap dilakukan oleh Craig Morris seorang Professor antropologi di Binghamton University. Fakta - fakta unik yang ditemukan dikala kaum pria atau wanita memutuskan hubungan, Wanita memang merasa paling menderita dikala diputusin pasangannya. Namun mereka lebih mudah untuk move on, memperbaiki lagi kehidupannya, menata kembali perasaan dan emosi yang telah hancur hingga benar - benar sembuh. Dan akan berusaha untuk mendapatkan jikalau hal tersebut terulang lagi pada suatu relasi yang lain.

Bagaimana dengan pria, studi ini juga mengemukakan bahwa pria tidak benar - benar sembuh dari patah hati, meskipun mereka sudah move on. Karena pria jikalau sudah terikat dengan suatu hubungan, sangat sulit untuk menghapusnya, sebab sesekali perasaan yang sama masih membayangi.

Untuk lebih jelasnya, kita akan melihat beberapa fakta unik yang harus kau ketahui mengenai wacana Siapakah Yang Merasa Paling Sakit Ketika Putus dikutip dari Liputan6.com 

Fakta Unik Mengenai Rasa Sakit Setelah Putus atau Patah Hati


1. Wanita yang paling merasa tertekan dan terkikis mentalnya

Ketika Putus Siapakah Yang Merasa Paling Sakit, Wanita atau Pria? |
Ilustrasi wanita yang tertekan sebab putus hubungan

Berdasarkan studi yang dilakukan dengan melaksanakan penelitian terhadap 5.705 Orang yang menderika jawaban putus hubungan, kemudian meminta mereka untuk menilai rasa sakit mereka dengan skala 1 hingga 10. Hasilnya yaitu rasa sakit dan emosi pada wanita yaitu 6,84 dan pria 6,58. Dan untuk rasa sakit pada fisik, wanita mendapatkan nilai 4,21 sedangkan pria 3,75.

Ilmuwan menunjukkan kesimpulan bahwa dari hasil penelitian memang tidak menunjukkan perbedaan hasil yang besar, akan tetapi nilai tersebut sudah cukup untuk menunjukkan wanita lebih tersakiti dikala berpisah dengan pasangannya.

BACA JUGA

2. Pria akan selalu merasa dicampakkan

Pria lebih merasa kurang dihargai dan di campakkan ketika relasi kandas
Pria sering merasa tidak dihargai oleh pasangan ketika si beliau ingin putus
Memang wanita yaitu sosok yang paling mencicipi betapa sakitnya dikala sebuah relasi yang telah dibina hancur dan terhenti di tengah jalan. Hasil dari penelitian di katakan bahwa 70 persen dari kasus penceraian di gugat oleh kaum wanita. Mereka beralasan bahwa dirinya lebih menderita dan memiliki banyak rasa sakit dan kehilangan jikalau hidup dengan orang yang salah.

Wanita lebih mudah mengambil keputusan secara sepihak dan menanggapi relasi yang rumit. Pria lebih sering terpaksa untuk menuruti harapan wanita untuk menjaga hubungannya, meskipun dari dalam hatinya tidak pernah dihargai dan di dengarkan.


3. Wanita lebih merasa depresi dan takut dalam menanggapi perpisahan



Cara Wanita dan Pria dalam menanggapi perpisahan sangatlah berbeda, demikian juga dengan reaksi yang ditimbulkan dikala berpisah dengan pasangannya. Menurut penelitian Wanita yang telah mengakhiri hubungannya lebih bereaksi ibarat depresi, kecemasan dan kegelisahan, ketakutan, perasaan yang tak tenang, dan lain sebagainya.

Sedang bagi Pria, efek yang ditimbulkan ketika telah berpisah dengan pasangannya lebih ke arah hilang semangat, mati rasa, selalu tak pernah fokus, dan sering melamun.  


4. Wanita lebih cepat bangun dan berguru dari relasi yang pernah kandas

Yang Mahakuasa tidak akan menciptakan sesuatu jikalau tanpa alasan, ibarat halnya wanita. Wanita jikalau dilihat dari fisik dan kekuatannya memang lebih lemah dari Pria, akan tetapi dari dalam diri seorang wanita memiliki hati yang besar lengan berkuasa dan cepat bangkit. Wanita memang lebih cepat menangis jikalau mendengar sesuatu hal yang menyedihkan. Namun sesudah duduk perkara tersebut berakhir, wanita akan selalu berguru untuk bisa mendapatkan keadaan, walaupun tidak searah dengan harapan hatinya.

Sedangkan untuk Pria, meskipun memiliki fisik dan mental yang lebih besar lengan berkuasa dari wanita, Pria lebih mudah karam ke dalam perasaan. Lebih mudah terbujuk, dan selalu mudah menyerah untuk harapan pasangannya. Di dikala relasi yang dibina berakhir, Pria lebih mencicipi sakit yang sangat sulit untuk dipadamkan. Meskipun telah menjalin relasi yang baru.

5. Kembali menemukan diri setelah relasi yang putus akan mempercepat pemulihan

University of Arizona menemukan hasil studi yang mengatakan bahwa orang yang bisa memulihkan diri ketika ada sebuah duduk perkara yang membuatnya gundah dan gelisah ketika sebelum menjalin relasi akan lebih mudah untuk sembuh dari sakit yang di timbulkan dari sebuah relasi yang telah berakhir.


6. Membicarakan hal yang membuat dirinya sakit akan lebih mudah untuk membuatnya sembuh

Studi yang ditelti oleh Morris dan timnya menyimpulkan bahwa 80 % dari orang yang mengalami setidaknya satu dari perpisahan besar dalam hidupnya akan mensugesti kekuatannya jikalau sering mengingat hal yang membuatnya sakit terus menerus di dalam hidupnya.

Namun ada solusi dari penelitian lain yang telah dilakukan menemukan solusi untuk cepat pulih dari rasa sakit tersebut.

Social Psychological and Personality Science mempublikasikan sebuah studi pada awal tahun ini mengemukakan bahwa ketika seseorang sering atau terpaksa untuk membicarakan perpisahan yang membuat mereka sakit berulang kali akan dapat membuat mereka berguru dari pengalaman tersebut, memprosesnya, mendapatkan keadaaan, dan melupakan perpisahan tersebut.

Demikianlah artikel yang membahas mengenai Ketika relasi telah putus siapa yang merasa paling sakit, pria atau wanita? biar menjadi materi pembelajaran dan solusi untuk anda yang telah mencicipi hal tersebut dan menjadi pengetahuan untuk anda yang belum mencicipi sakitnya perpisahan dan hubungan yang telah putus. Terimakasih !
Previous
Next Post »